KOMUNIKASI ORANGTUA UNTUK ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME
Abstract
The purpose of this study illustrate the Children who are born with disabilities or mental retardation. Has characteristics that are easily recognizable as mental retardation (mental obstacles), visual impairment (visual barriers), hearing impairment (hearing barriers), physical impairment (disability). Seen as a useless person. Not many people know that they can also be self-sufficient and achievement. Communication with parents to see children with Down Syndrome. With descriptive qualitative methods, this study using the Theory of Applied Behaviour Analysis (ABA) on Ivar O.Lavass to change deviant behavior to control the behavior of children with Down syndrome. organize a matter of habit and teaching capabilities required to accept the way of communication and behavior in the family. The author has observed a child with Down syndrome by interviewing parents plus a look at the achievements that can be achieved Down syndrome children. It turned out that the success of Down syndrome children participate in daily life activities, introduced like a normal person, respond to and appreciated. Communication with mercy and patience and practice areas of interest, can make a Down syndrome child independently, achieving even be the name of the nation.
Tujuan penelitian ini menggambarkan Anak yang dilahirkan dengan berkebutuhan khusus atau down syndrome. Memilik karakteristik yang mudah dikenali dengan sebutan tunagrahita (hambatan mental), tunanetra (hambatan penglihatan), tunarungu (hambatan pendengaran), tunadaksa (cacat tubuh). Dipandang sebagai orang yang tidak berguna. Belum banyak yang mengetahui bahwa mereka ini juga dapat mandiri dan berprestasi. Dengan melihat Komunikasi orangtua terhadap anak penderita down Syndrom. Dengan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan Teori Applied BehaviourAnalysis (ABA) dari Ivar O.Lavass yangdapat mengubah perilaku menyimpang untuk mengontrol perilaku anak down syndrome. mengatur masalah kebiasaan dan mengajarkan kemampuan yang diperlukan dengan menerima cara komunikasi dan perilaku dalam keluarganya. Penulis mengamati seorang anak down syndrome dengan mewawancarai orangtuanya ditambah dengan melihat prestasi-prestasi yang dapat diraih anak-anak down syndrom. Ternyata keberhasilan anak down syndrome kesehariannya diikutsertakan dalam aktivitas kehidupan, dikenalkan layaknya orang normal, direspon dan dihargai. Dengan komunikasi kasihsayang dan kesabaran serta latihan bidang yang diminati, dapat menjadikan anak down syndrome mandiri, berprestasi bahkan dapat mengharumkan nama bangsa
References
Download PDF : 933 times
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.