Jurnal Ilmiah Matrik

Evaluasi Usability Pada Aplikasi Teman Bus Menggunakan Metode System Usability Scale dan Heuristic Evaluation

Trihastuti Yuniati, Dhamara Alan Christiawan — Mon, 01 Apr 2024 00:00:00 +0700

Abstract : Teman Bus application is one form of digital development utilized to support Teman Bus transportation services. Based on comments found on the Google Play Store, users have encountered difficulties when using the application. Additionally, observations of the application have revealed several interface-related shortcomings, indicating the need for usability evaluation. The System Usability Scale (SUS) method was employed to evaluate the user perspective, while the Heuristic Evaluation (HE) method was used to evaluate from the expert perspective. The evaluation results showed an SUS score of 60.225 for the Teman Bus application, which falls into the "D" grade with an adjective rating of "OK" and a marginal level of acceptance. According to the Net Promoter Score (NPS), the obtained SUS score of 60.225 falls into the "Detractor" category. The HE evaluation identified three aspects with the highest severity ratings: "flexibility and efficiency of use," "recognition rather than recall," and "aesthetic & minimalist design."

Abstrak : Aplikasi Teman Bus merupakan salah satu bentuk perkembangan digital yang dimanfaatkan untuk mendukung layanan transportasi Teman Bus. Berdasarkan komentar yang ada pada Google Play Store, ditemukan kesulitan yang dialami oleh pengguna ketika menggunakan aplikasi tersebut, dan berdasarkan pengamatan pada aplikasi masih terdapat beberapa kekurangan pada aplikasi yang berkaitan dengan antarmuka sehingga perlu dilaksanakan evaluasi usability. Metode system usability scale digunakan untuk melakukan evaluasi dari perspektif pengguna, dan metode heuristic evaluation digunakan untuk melakukan evaluasi dari perspektif ahli. Hasil yang diperoleh pada evaluasi yaitu skor SUS pada aplikasi Teman Bus sebesar 60,225 masuk ke dalam grade “D” dengan tingkat adjective kategori “OK” dan tingkat penerimaannya kategori “Marginal”. Berdasarkan net promoter score (NPS) didapatkan bahwa skor SUS yang diperoleh sebesar 60,225 berada pada kategori “Detractor”. Evaluasi menggunakan metode HE diperoleh 3 aspek yang mendapatkan severity rating tertinggi yaitu “flexibility and efficiency of use”, “recognition rather than recall”, dan “aesthetic & minimalist design”.

Rancang Bangun Sistem Informasi Pembayaran Administrasi Sekolah

Rin Rin Meilani Salim — Thu, 04 Apr 2024 13:22:11 +0700

Abstract : Every month the school will charge administrative payments to students. Administrative payments can be in the form of school fees, transportation fees, school uniform fees and other fees. The school has administrative staff who will handle these transactions. If handling is done manually then the administrative staff will be overwhelmed in reporting payments that have been made by students. Having an information system will help to record and report payment transactions made by students. The principal and homeroom teacher will easily and quickly be provided with student payment reports. This School Administration Payment Information System was developed so that it can be used by various schools because it is designed based on the administration handled by schools in general.

Abstrak : Sekolah setiap bulannya akan menagih adminitrasi pembayaran kepada siswa. Administrasi pembayaran tersebut dapat berupa uang sekolah, uang transport, biaya seragam sekolah dan biaya lainnya. Sekolah memiliki staf administrasi yang akan menangani transaksi tersebut. Jika penanganan dilakukan secara manual maka staf administrasi akan kewalahan dalam melaporkan pembayaran yang telah dilakukan siswa. Dengan adanya sistem informasi akan membantu untuk mencatat dan melaporkan transaksi pembayaran yang dilakukan siswa. Kepala sekolah dan wali kelas akan dengan mudah dan cepat diberikan laporan pembayaran siswa. Sistem Informasi Pembayaran Administrasi Sekolah ini dikembangkan agar dapat dipakai oleh beragam sekolah karena dirancang berdasarkan administrasi yang ditangani sekolah secara umum.

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Mobile Web di SMP-SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Sumatera Selatan

Muhammad Ichsan, Nita Rosa Damayanti, Muhamad Ariandi, Maria Ulfa — Tue, 16 Apr 2024 17:08:17 +0700

Abstract : This research is motivated by the lack of maximum service, in a government agency there needs to be asset management activities as one of the activities that handles the problem of procuring types of assets to support the operational needs of national and political unitary bodies. The aim of this research is to design and build a web-based asset management information system at Sriwijaya State Sports Middle School, South Sumatra to be able to assist goods administrators in processing data, making it easier to search for goods data, recording and reporting. The type of research used is qualitative research and the software design method used in this research is waterfall. The data collection method used is the interview method, while the testing method used is black box. It is hoped that the results of this research will provide an asset management information system website that can be accessed by management staff, utilize regional property and can connect directly with property management so that they can manage asset management data better in the future. The conclusion of this research makes it easier to process asset management data and create reports.

Abstrak : Sekertariat Daerah adalah institusi atau organisasi yang membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administrasi terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif. Masyarakat tidak hanya memperhatikan kuantitas saja, tetapi juga kualitas. Sama halnya dengan instansi atau organisasi lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan Audit Teknologi Informasi dengan menggunakan Framework COBIT 5. Dengan mengikuti tahapan serta kriteria yang telah ditetapkan oleh COBIT. Tahapan demi tahapan tersebut akan menghasilkan sebuah parameter tingkat kelola suatu teknologi informasi yang disebut Capability Level. Dimana parameter tersebut nantinya akan digunakan sebagai tolak ukur dengan membandingkan dengan target yang ingin dicapai. Selisih antara target yang ingin dicapai dengan keadaan saat ini disebut dengan Gap Analisis.

Prototype Of A Web-Based Human Capital Information System Using SCRUM Method

Yumaika Nistia Aziza, Leon A. Abdillah — Mon, 22 Apr 2024 12:30:10 +0700

The Human Capital Information System (HCIS) is software that manages staff data, payroll, and other everyday duties in the Human Capital sector. The Human Resources Management System aims to increase performance and eliminate mistakes in business processes to aid operational operations in the human resources department, particularly in recruiting, personnel data management, wage calculations, and promotions. While the system construction pipeline follows an SCRUM strategy for pipeline planning, which includes storyboarding (product owner) based on features to be generated, a product backlog, sprints, daily SCRUM, and sprint reviews, we also utilize qualitative data collecting approaches. This IS is connected with employee attendance, the human resource management system may help gather data and information on employee attendance in an accurate and efficient manner, as well as speed up and reduce mistakes in computing employee wages.

Analisa Domain Operasional Untuk Pengukuran Tingkat Kematangan Tata Kelola Layanan E-Government Menggunakan Framework COBIT 2019 Pada Dinas Kominfo Kota Palembang

Thu, 25 Apr 2024 12:37:36 +0700

Abstract : The COBIT Framework 2019 is an international framework designed to regulate and control e-Government services, focusing on security, efficiency, and effectiveness, to ensure effective governance in modern society. The Palembang Communication and Information Office conducted an assessment of the maturity level of information system risk management using the COBIT 2019 framework. This study aims to provide benefits to e-Government service managers at the Palembang City Communication and Information Office by understanding the maturity level of e-Government service governance, understanding the role of the COBIT 2019 framework in measuring this maturity, providing references for e-Government service managers, and developing and managing government service governance. The results showed that the level of enterprise IT Risk management capability was at level 3 in the EDM03 domain and level 2 in the APO12 domain. However, limited access to research affected these results. The capabilities of the organization have a GAP level of 1 each, with level 4 in the EDM03 domain and 3 in the APO12 domain.

Abstrak : Kerangka COBIT 2019 adalah kerangka kerja internasional yang dirancang untuk mengatur dan mengendalikan layanan e-Government, dengan fokus pada keamanan, efisiensi, dan efektivitas, untuk memastikan tata kelola yang efektif dalam masyarakat modern. Dinas Komunikasi dan Informatika Palembang melakukan penilaian tingkat kematangan manajemen risiko sistem informasi dengan menggunakan framework COBIT 2019. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada pengelola layanan e-Government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang dengan memahami tingkat kematangan tata kelola layanan e-Government, memahami peran framework COBIT 2019 dalam mengukur kematangan tersebut, memberikan referensi bagi para pengelola layanan e-Government, dan pengembangan dan pengelolaan tata kelola pelayanan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kapabilitas manajemen Risiko TI perusahaan berada pada level 3 pada domain EDM03 dan level 2 pada domain APO12. Namun, terbatasnya akses penelitian mempengaruhi hasil ini. Kapabilitas yang dimiliki organisasi memiliki level GAP masing-masing sebesar 1, dengan level 4 pada domain EDM03 dan 3 pada domain APO12.