Penguatan Literasi Perubahan Iklim Melalui Sosialisasi Program Kampung Iklim di Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma
Abstract
Sebagai salah satu negara yang rentan terhadap dampak dari perubahan iklim, dan dirasakan di berbagai sektor ekonomi domestik, Indonesia memliki komitmen yang sangat kuat dan telah mengupayakan berbagai upaya nyata atas implementasi komitmen tersebut. Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Desa Talang Sebaris merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani sawit, dan diketahui bahwa salah satu sumber emisi GRK dalam jumlah besar yaitu berupa limbah cair kelapa sawit (LCKS), yaitu air limbah yang berasal dari pemrosesan tandan buah segar (TBS). Kegiatan pengabdian menggunakan metode CBPR (Community-Based Participatory Research). Hasil pengabdian menunjukkan bahwa petani memiliki pengetahuan yang rendah tentang perubahan iklim. Tidak adanya akses terhadap informasi iklim, tingkat pendidikan yang rendah, serta pengalaman usahatani yang belum lama menyebabkan petani memiliki kemampuan dan pengetahuan yang terbatas dalam merespon perubahan iklim yang terjadi. Petani memahami variabilitas iklim hanya sebatas perubahan cuaca. Petani dan Masyarakat sangat antusias dalam menerima sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di desa Talang Sebaris, karena diharapkan dapat membangun kapasitas adaptif untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
PDF : 152 times
Copyright (c) 2024 Gita Mulyasari, M. Zulkarnain Yuliarso, Indra Cahyadinata
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.