Analisis Faktor-Faktor Permintaan Cabai Merah Kering Impor oleh Pedagang Bumbu di Pasar Perumnas Kota Palembang Sumatera Selatan

  • Anton Kurniawan Universitas Sumatera Selatan
  • Ita Ita Universitas Sumatera Selatan
Keywords: Dried Chilli, Demand Factor, Seller, Market

Abstract

Chili is an important ingredient in food processing, especially the typical foods of some regions in Indonesia that like the spicy taste. The price of fresh chili is uncertain, making the seller uneasy, so many sellers turn to imported chili supplies. Many factors affect sellers using imported dried chili, one of which is the price of red chili in the number of traditional markets in the city of Palembang is increasing. This study analyzes the factors that affect the demand for imported dried red chili by sellers in the Perumnas Market in Palembang City, South Sumatra. Primary data collection in this study through data obtained directly from respondents or informants, namely entrepreneurs/sellers of ground chili/spices in the Perumnas Market in Palembang, South Sumatra by giving questions through interviews to obtain information. Data collection techniques in this study are: the main technique used is in-depth interviews, as a supporter used observation and analysis of documents. The data analysis pattern that will be used is ethnographic, that is, from the field notes, the coding, categorization or classification will then be arranged systematically and then themes will be arranged based on the results of the data analysis. As a foothold and knife for analysis, if necessary, relevant theories and the results of previous studies that support. The results of this study indicate that the demand factor for imported dried red chili by the seller in the Perumnas Market in Palembang, South Sumatra: (1) Price factor; the price of fresh chili is relatively expensive so sellers prefer cheaper imported dried chili; (2) The quality of imported dried chili is the same as fresh chili both in color and spicy taste; (3) high consumer demand for chili; (4) Quantity/stock of imported dried chili lots.

 

Abstrak

Cabai merupakan bahan penting dalam pengolahan makanan terutama makanan khas beberapa daerah di Indonesia yang menyukai rasa pedas. Tidak menentunya harga pasar cabai, membuat para pedagang giling resah dengan cara pemasaran cabai yang sudah sangat tinggi harganya, sehingga banyak pedagang giling beralih ke pasokan cabai impor sehingga lebih memudahkan dalam memasarkannya. Banyak faktor yang mempengaruhi pedagang bumbu menggunakan cabai kering impor, salah satunya harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang semakin meningkat. Peneliti melalui penelitian ini ingin mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai merah kering impor oleh pedagang bumbu di Pasar Perumnas Kota Palembang Sumatera Selatan. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui data yang diperoleh secara langsung dari responden atau narasumber, yaitu pengusaha/penjual cabai giling/bumbu di Pasar Perumnas Palembang, Sumatera Selatan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui wawancara untuk mendapatkan informasi. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah: teknik utama digunakan indeph interview, sebagai pendukung digunakan observasi dan analisis dokumen. Pola analisis data yang akan digunakan adalah etnografik, yaitu dari catatan lapangan (field note) kemudian akan dilakukan pengkodean, kategorisasi atau klasifikasi kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya akan disusun tema-tema berdasarkan hasil analisis data tersebut. Sebagai bahan pijakan sekaligus pisau analisis bila perlu digunakan teori-teori yang relevan dan hasil penelitian terdahulu yang mendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor permintaan cabai merah kering impor oleh pedagang bumbu di Pasar Perumnas Kota Palembang Sumatera Selatan: (1) Faktor harga; harga cabai segar relatif mahal sehingga para pedagang lebih memilih cabai kering impor yang lebih murah; (2) Kualitas cabai kering impor sama dengan cabai segar baik dari warna dan rasa pedasnya; (3) Tingginya permintaan konsumen terhadap cabai; (4) Kuantitas/stok cabai kering impor tidak putus.

Kata kunci: Cabai Kering, Faktor Permintaan, Pedagang Bumbu, Pasar.

References

BPS. (2015). Distribusi Perdagangan Komoditas Cabai Merah Indonesia 2015. Jakarta: BPS.

Danniel, Moehar. (2004). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Mellita, D., Aliya, S., & Elfanso, E. (2020). Green Supply Chain Management at Cullinary Small Business: Some Notes To Consider. Dinasti International Journal of Digital Business Management, Volume 1, No. 4, 512-521.

Gilarso, T. (2007). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.

Humaerah, A. D. (2015). Budidaya Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) Berbagai Wadah Tanam dengan Pupuk Anorganik & Organik. Ilmu Biologi, 1(2), 69–75.

Rochayat, Y. & M. (2015). Respon kualitas dan ketahanan simpan cabai merah (Capsicum annuum L .) dengan penggunaan jenis bahan pengemas dan tingkat kematangan buah, 14(1), 65–72.

Setiadi. (2012). Bertanam Cabai dilahan Cabai dan Pot. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Yanuarti & Afsari. (2016). Profil Komoditas Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Komoditas Cabai. Jakarta: Dirjenperindag.

Published
2020-08-12
How to Cite
Kurniawan, A., & Ita, I. (2020). Analisis Faktor-Faktor Permintaan Cabai Merah Kering Impor oleh Pedagang Bumbu di Pasar Perumnas Kota Palembang Sumatera Selatan. MBIA, 19(2), 121–131. https://doi.org/10.33557/mbia.v19i2.971
Section
Articles
Abstract viewed = 758 times
Download PDF : 1772 times