PRODUKSI SMOKE LIQUID GREAT DUA DARI LIMBAH TANAMAN KELAPA DENGAN NORDIC BODY MAP
Abstract
Limbah dari tanaman kelapa seperti tempurung kelapa kopra dan cangkang kelapa sawit akan membusuk dan merusak lingkungan. Oleh sebab itu kedua limbah tersebut dimanfaatkan menjadi bahan pengawet makanan yang berasal dari liquid hasil pembakaran yang disebut asap cair (smoke liquid). Pembuatan smoke liquid cukup sederhana dan dapat dikembangkan untuk masyarakat daerah yang mempunyai potensi tanaman kelapa baik kelapa kopra maupun kelapa sawit. Selain menjadikan lingkungan bersih juga sebagai income masyarakatnya. Masyarakat dapat memproduksi alat prototype smoke liquid sekaligus memproduksi smoke liquid dan hasilnya dapat dijual keindustri-industri yang menggunakan pengawet makanan atau industri karet untuk menghilangkan bau dalam prosesnya. Alat prototype untuk pembuatan asap cair terbuat dari bahan seperti; besi tuang, baja, stainless steel, dan fiber. Memproduksi smoke liquid dengan cara proses pirolisis diantaranya dengan reaksi dekomposisi, oksidasi, polimeriosasi dan terakhir kondensasi. Proses pembuatan smoke liquid dengan suhu yang dimulai dari 1000C sampai 4000C. Unit Distilasi dilakukan dengan kondisi batch. Bagian unit distilasi antara lain; tray tower, sieve tray, sectional construction, downcomers, flooding, weep point, tray spacing, active hole area, dan efisiensi tray. Hasil analisis diantaranya; (1) Distilasi tar menghasilkan produk sampingan yang berpotensi sebagai bahan bakar. Rendemen smoke liquid yang maksimal adalah pada temperatur 400oC sebesar 797ml destilat dari tempurung kelapa. Produk arang dari hasil proses pembuatan smoke liquid pada temperature tertinggi yaitu 4000C dengan berat arang sebanyak 387,43gram dengan menghasilkan smoke liquid terbanyak yaitu 797ml, dengan bahan baku dari tempurung kelapa. (2) Hasil smoke liquid yang diperoleh dari bahan baku tempurung kelapa dan cangkang sawit dapat dimanfaatkan untuk bahan pengawet makanan salah satunya seperti ikan yang disebut ikan sale. Pembuatan ikan sale dengan smoke liquid wujud peduli lingkungan, karena mengurangi karbondioksida yang terbang ke udara, dibandingkan dengan para produsen yang membuat ikan sale dengan cara pembakaran langsung yang menghasilkan asap yang mengeluarkan CO2. (3). Mesin prototype yang dihasilkan adalah ergonomis, karena dianalisis dengan nordic body map untuk para produsen pembuat smoke liquid dimasa datang agar lebih produktif.
References
Achmadi, S. S., N. R. Mubarik., R. Nursyamsi., dan P. Septiaji. 2013. Characterization of Redistilled Liquid Smoke of Oil-Palm Shells and Its Application as Fish Preservatives.
Erliza. 2012. Pembuatan Asap Cair dari Sampah Organik Sebagai Bahan Pengaewt Makanan. Yogjakarta.
Shibata, M., M. Varman., Y. Tono., H. Miyafuji., and S. Saka, 2008. Characterization in Chemical Composition of the Oil Palm.
Triyudianto, Huda dan Darmaji, Purnama. 2007. Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kelapa Sawit. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
TIM Nasional Pembangunan BBN. 2007. Bahan Bakar Nabati. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yaman, S. 2004. Pyrolysis of Bioma to Produce Fuels and Chemical Feedstocks, Energy Conversion and Management.
Wijaya M, Nur E, Irawadi TT, Pari G. 2008. Karakterisasi Komponen Kimia Asap Cair dan Pemanfaatannya Sebagai Biopeptisida. Bionature. Vol 9 (1).
Download PDF : 541 times
Jurnal Tekno by journal.binadarma.ac.id/index.php/jurnaltekno is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.